Minggu, 08 September 2019

LAMPU KUNO ERA MAJAPAHIT ASAL NGIMBANG - LAMONGAN

Bronzen lamp uit de veertiende-vijftiende eeuw, afkomstig uit Lamongan in het Museum van het Bataviaasch Genootschap. Prentbriefkaart uitgegeven door het Museum van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Serie D. Juli 1937). {sumber: http://media-kitlv.nl} . 

Foto Lampu Koleksi KITLV Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies, Published: 1937. 

Lokasi temuan lampu kuno berbahan perunggu ini secara administrasi masuk dalam wilayah Dusun Sawen, Desa Sendangrejo, Ngimbang - Lamongan. Lampu kuno era Majapahit ini ditemukan di dalam sebuah kendogo (bejana), semacam periuk nasi pada tahun 1937. Lampu kuno dengan atap berbentuk Meru ini memiliki tinggi 24 cm serta panjang rantai 44 cm, dan sekarang menjadi koleksi atau disimpan di Museum Nasional Jakarta dengan kode 6027. 

Menariknya, pada lampu kuno yang pernah menjadi Seri Kartu Pos terbitan Museum Royal Society of Batavia bidang Seni dan Sains (Seri D. Juli 1937) ini terdapat angka tahun 1270 Çaka/1348 M, era Majapahit masa pemerintahan Dyaḥ Gĩtãrjjã Çrĩ Tribhuwanottuṅgadewĩ Jayawiṣṇuwarddanĩ (Bhreng Kahuripan II). Ratu Tribhuwana Tunggadewi merupakan penguasa wanita pertama (raja wanita pertama) dalam catatan sejarah Kerajaan Majapahit, tepatnya raja Majapahit ke-3 (1328-1350 M). 

Tidak jauh dari lokasi temuan lampu kuno ini terdapat makam ibunda Gajah Mada, yakni makam Dewi Andong Sari di Gunung Ratu, Ngimbang - Lamongan. Jika melihat tampilan dan model lampu yang bisa dibilang mewah pada masanya itu, patut diduga jika pemilik lampu tersebut merupakan orang dalam istana, bisa kerabat atau keluarga raja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FOLKLOR CANE BUKTI AIRLANGGA DAN GARUḌAMUKHA BERJAYA DI BUMI JANGGALA

Cerita tutur merupakan salah satu bentuk kearifan lokal. Tradisi menuturkan peristiwa sejarah sudah lama diperkenalkan oleh leluhur kita seb...