Senin, 07 Mei 2018

CANDI SELOKELIR

Candi Selokelir terletak di lereng sisi Barat bukit Sarahklopo, salah satu dari delapan puncak perwara (pengawal) yang mengelilingi puncak utama (puncak Pawitra), di kawasan gunung Pawitra (Penanggungan). Untuk mencapai kelokasi candi, direkomendasikan melalui Desa Kedungudi, Trawas - Mojokerto. Pendakian via Kedungudi menuju candi Selokelir tergolong singkat, karena hanya memakan waktu kurang lebih satu jam perjalanan. 

Candi Selokelir 

Candi yang berbentuk punden berundak ini, oleh masyarakat setempat diberi nama Selokelir yang berasal dari bahasa Jawa: 'Selo' yang bermakna Batu; dan 'Kelir' yang mempunyai arti tirai kain putih untuk menangkap bayangan wayang kulit. Menurut warga sekitar, di candi Selokelir setiap hari Kamis malam Jumat selalu terdengar bunyi suara gamelan wayang, itulah sebabnya mengapa candi ini diberi nama Selokelir.

Panorama Alam di Candi Selokelir 

Aneka ragam relief juga menghiasi dinding candi, salah satunya adalah relief sosok ber-tekes. Tokoh tersebut biasanya terdapat pada relief cerita Panji, ciri-cirinya dapat dilihat dari bentuk penutup kepala tokoh-tokohnya yang khas --disebut tekes-- dan jalinan rambut yang disebut supit urang. Menariknya, di candi ini juga pernah ditemukan arca tokoh ber-tekes. Sayangnya, arca tersebut oleh Van Rommont diboyong, dan dibawa ke ITB. Hingga saat ini, arca dari gunung Penanggungan tersebut masih tersimpan di perpustakaan ITB.

Relief Sosok Ber-Tekes di Dinding Candi Selokelir 

Arca Tokoh Ber-Tekes Asal Candi Selokelir, Sekarang Disimpan di Perpustakaan ITB

Itulah sedikit gambaran mengenai candi Selokelir, sebuah candi tempat peribadatan kaum Rsi yang dibangun megah dilereng gunung suci (tempat para Dewa) hasil pemindahan dari puncak Sang Hyang Mahameru yang berasal dari Jambudwipa (India).

"I believe there is no one possessed of more information respecting Java than myself..."
"Saya yakin tidak ada orang yang memiliki informasi mengenai Jawa sebanyak yang saya miliki..." (Sir Thomas Stamford Raffles). 

FOLKLOR CANE BUKTI AIRLANGGA DAN GARUḌAMUKHA BERJAYA DI BUMI JANGGALA

Cerita tutur merupakan salah satu bentuk kearifan lokal. Tradisi menuturkan peristiwa sejarah sudah lama diperkenalkan oleh leluhur kita seb...