Di Candi Shiwa yang terletak di Gunung Pawitra/Penanggungan, terdapat simbol 'Tapak Dara' (+) yang merupakan simbol dasar atau bentuk sederhana dari 'Swastika' (卐 ataupun 卍), sebuah lambang religius paling tua yang dikenal manusia/simbol tertua di dunia. Disebut Tapak Dara (+) karena bentuknya menyerupai bekas jejak kaki burung Dara (merpati).
|
Candi Shiwa di Gunung Pawitra/Penanggungan |
|
Simbol Tapak Dara (+) di Candi Shiwa |
|
Simbol Tapak Dara (+) di Candi Shiwa |
Tapak Dara (+) adalah lambang penyatuan 'Rwa Bhineda' (dualitas) dan keseimbangan yang saling melengkapi, menjadi kesatuan harmonis antara dua kata 'ang' (I) 'purusa/akasha/lingga' dan 'ah' (-) 'prakerti/pertiwi/yoni'. Di zaman moderen, Simbol Tapak Dara (+) masih bisa kita jumpai, simbol ini biasanya terdapat pada hiasan/motif pagar rumah (pagar tembok). Simbol Tapak Dara (+) digunakan agar terhindar dari malapetaka, untuk mendatangkan kesejahteraan, dan untuk kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar