Prasasti Sendang Made disimpan di dalam salah satu bilik di pinggir sendang yang ada di komplek Sendang Made. Sendang Made sendiri secara administrasi masuk wilayah Desa Made, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang. Di dalam bilik yang pintunya selalu tertutup dan digembok ini juga tersimpan fragmen arca, fragmen terakota, panel relief, dan gentong. Untuk bisa memasukinya dan melihat benda-benda tersebut, kita harus izin terlebih dahulu ke Jupelnya, yakni bapak Supono atau yang akrab disapa Mbah No. Alhamdulillah.. Saya berkesempatan memasuki bilik tersebut untuk yang kedua kalinya dengan didampingi Mbah No.
Memasuki Bilik Tempat Menyimpan Prasasti, Fragmen Arca, Fragmen Terakota, Panel Relief, dan Gentong, Dengan Didampingi Mbah No |
Prasasti Sendang Made ditulis dengan menggunakan aksara Kwadrat yang lazim digunakan pada era Airlangga. Tapi anehnya, diatas prasasti terdapat batu angka tahun era Majapahit. Angka tahun tersebut terbaca 1363 Çaka/1441 M, masa pemerintahan Bhra Prabhu Stri Dewi Suhita, raja Majapahit ke-8. Sedangkan aksara Kwadrat di prasasti terbaca (mohon maaf kalau salah dan mohon koreksinya):
[tuk = menari]
[iŋ / ing = di]
[wasanta = musim semi (bunga)]
[yage..? = ?????]
[paraṇdhi = dermawan/murah hati]
Prasasti Sendang Made yang Ditulis Dengan Menggunakan Aksara Kwadrat, dan Diatasnya Terdapat Batu Angka Tahun Era Majapahit |
"Menari di musim semi". Pertanyaannya adalah apakah potongan isi prasasti tersebut ada kaitannya dengan legenda penyamaran Airlangga sebagai pengamen?. Hingga akhirnya lahir upacara adat 'kungkum' di Sendang Made yang sampai saat ini masih dilestarikan. Memang, prasasti ini menjadi petunjuk penting tentang keterkaitan antara Sendang Made dengan Raja Airlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar